Pengertian, Jenis, dan Fungsi Tari
Tradisional Nusantara
1.
Pengertian
Tari
Tari
merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan media gerak tubuh manusia,
sehingga seni tari memiliki ciri media
yang berbeda dengan seni-seni lain seperti seni musik dan seni rupa. Pengertian
seni tari secara umum merupakan ungkapan ekspresi jiwa manusia yang disalurkan
melalui gerak yang ritmis, indah dan beraturan yang memiliki makna dan tujuan
tertentu.
Gerak
tari berbeda dengan gerak sehari-hari, meskipun beberapa gerak tari juga
terinspirasi dari gerak atau pun kegiatan manusia sehari-hari. Gerak tari
memiliki makna yang berpadu dengan elemen-elemen lainnya seperti musik, busana,
tata rias dan properti, sehingga gerak tersebut dapat menjadi media komunikasi
yang bersifat multikultural dan juga multilingual.
Seni
tari bersifat multikultural, artinya kita dapat belajar memahami berbagai
budaya masyarakat melalui sebuah karya tari. Selain itu, perkembangan sosial
dan teknologi kehidupan manusia juga dapat tergambar melalui seni tari. Dengan
menyaksikan sebuah pertunjukan tari, kita dapat mengetahui latar belakang
budaya di seluruh dunia yang memiliki keberagaman.
Saat
kita memahami makna tari, kita dapat menemukan pesan-pesan sosial yang ingin
disampaikan oleh seorang koreografer, serta memahami nilai-nilai budaya yang
dianut suatu wilayah tanpa harus terlebih dahulu mempelajari bahasa yang digunakan
oleh daerah tersebut.
Selain
seni tari, adapun cabang seni lain yang menggunakan media tubuh manusia sebagai
media komunikasi, seperti teater, senam, pantomin dan pencak silat, lalu apa
perbedaan seni tari dengan cabang-cabang seni tersebut?
pengertian tari menurut
para ahli
Soedarsono
mengatakan bahwa tari adalah suatu ungkapan yang berasal dari dalam jiwa setiap
manusia yang kemudian diekspresikan melalui gerakan ritmis sekaligus ritmis.
Dalam hal ini, Soedarsono menyatakan bahwa ungkapan rasa yang dimaksud adalah
sebuah emosional atau rasa yang pada manusia. Sementara itu, gerakan ritmis dan
indah merupakan suatu gerakan yang mengikuti iringan nada dari para pengiring,
sehingga menciptakan suatu seni yang bisa membuat orang lain terpesona ketika
melihat gerakan ritmis tersebut.
Corrie Hartong,
seni tari adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di dalam diri manusia,
sehingga mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang bentuknya berupa
gerakan yang ritmis.
Hawkins
mendeinisikan bahwa seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh
sebuah imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak, sehingga menjadi bentuk
gerak yang simbolis sebagai ungkapan si penciptanya
Kesimpulan
Tari
merupakan ungkapan perasaan manusia yang dituangkan melalui media gerak dengan
mengutamakan aspek keindahan.
2.
Jenis
seni tari
Tari
berdasarkan jumlah penarinya
1. Tari Tunggal
(Solo)
Tari tunggal (solo)
adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu orang penari
saja. Dalam pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh seorang laki-laki atau
perempuan. Salah satu contoh tari tunggal asal tari Gatot Kaca yang berasal
dari Jawa Tengah.
2. Tari Berpasangan
(Duet)
Tari berpasangan (duet)
adalah seni tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari berpasangan ini
bisa dibawakan oleh laki-laki dengan laki, perempuan dengan perempuan, atau
laki-laki dengan perempuan. Salah satu contoh dari tari berpasangan adalah tari
Topeng yang asalnya dari Jawa Barat.
3. Tari Berkelompok (Group)
Tari berkelompok
(group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang atau berkelompok.
Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa dibawakan oleh siapa saja, bai
itu laki-laki semua, perempuan semua, atau laki-laki campur dengan laki-laki.
Kamu bisa melihat tarian berkelompok pada tarian khas Aceh yaitu tari Saman.
Tari
berdasarkan genre
Tari Tradisional
katadata.com
Tari tradisional adalah
seni tari yang sudah ada sejak lama pada suatu daerah serta diturunkan atau
diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi sekarang, sehingga
menciptakan suatu kebudayaan kesenian. Tari tradisional umumnya memiliki
nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai filosofis, dan lain-lain. Contoh, tari
Jaipong dari Jawa Barat, tari Lilin dari Sumatera Barat, dan sebagainya.
2. Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru adalah
seni tari yang bisa dibilang mengikuti perkembangan zaman karena diciptakan
oleh koreografer. Beberapa tari kreasi baru merupakan perkembangan dari
tradisional yang dikembangkan mengikuti perkembangan zaman, sehingga bisa
dinikmati oleh masyarakat luas. Misalnya, tari Rapai yang di mana setiap
gerakannya kombinasi antara tari daerah Aceh dengan Semenanjung Malaya.
3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah
seni tari yang memakai gerakan simbolik, memiliki keunikan, serta mengandung
makna-makna tertentu didalamnya. Pada umumnya, gerakan yang ada pada tarian
modern lebih mengarah kepada jenis musik modern.
3. Fungsi seni tari
Fungsi tari di
Indonesia digolongkan menjadi empat bagian, yaitu fungsi upacara, fungsi
hiburan, fungsi pertunjukan dan fungsi sebagai media pendidikan (Jazuli, 1994).
Fungsi tari yang paling dikenal oleh masyarakat saat ini terbagi menjadi tiga
fungsi, yaitu sebagai upacara, hiburan dan pendidikan.
Tari memiliki fungsi
sebagai sarana upacara yang erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat, yaitu
ritual keagamaan atau kepercayaan seperti animisme, totemisme dan dinamisme.
Contoh tari yang erat
kaitannya dengan ritual keagamaan adalah tari Hudoq dari Kalimantan. Makna tari
Hudoq yang berkaitan dengan fungsinya terdapat pada aspek waktu pelaksanaan
tari Hudoq serta properti yang digunakan. Tari Hudoq tidak dapat ditarikan di
sembarang waktu, tari Hudoq biasanya dilaksanakan hanya pada saat tertentu
seperti saat memasuki masa tanam padi di ladang. Busana tari Hudoq juga
berkaitan dengan fungsi serta makna tari dalam masyarakat suku Dayak. Busana
yang menggunakan daun pisang melambangkan keabadian, keselamatan, kesuburan dan
kesuksesan (Herjayanti: 2014). Busana dalam tari Hudoq juga tidak bisa
digantikan oleh material lain, misalnya daun kelapa atau daun singkong, karena
makna tari akan berubah dan fungsi tari sebagai upacara pun menjadi tidak
sakral. Keberadaan Hudoq memiliki makna kebaikan dilihat dari elemen tata
busana serta waktu pertunjukannya, karena Hudoq dianggap dapat menghilangkan wabah-wabah
penyakit, baik penyakit pada tanaman maupun wabah penyakit dan energi buruk
pada manusia.
Seiring perkembangan
zaman, makna dalam busana itu tidak lagi dianggap penting saat Hudoq telah
berkembang menjadi sebuah tarian hiburan. Busana Hudoq dibuat dengan daun
pisang tiruan yang terbuat dari kain. Hudoq tidak lagi harus ditampilkan pada
kegiatan upacara. Kini Hudoq seringkali ditampilkan dalam acara-acara hiburan
ataupun promosi pariwisata daerah Kalimantan.
Tari
sebagai media hiburan merupakan fungsi tari yang saat ini seringkali ditemui di
masyarakat. Bahkan terdapat beberapa jenis tari yang awalnya berfungsi sebagai
sarana upacara kini beralih fungsi menjadi hiburan, misalnya Tari Pendet di
Bali. Pada zaman dahulu, tari Pendet merupakan tarian pura yang fungsinya untuk
memuja para dewa-dewi yang berdiam di pura selama upacara odalan berlangsung
(Kusmayati dkk, 2003). Makna pendet sebagai tari upacara nampak pada
gerak-gerak maknawi seperti gerak sembah dan menabur bunga sebagai simbol
penghormatan kepada Dewa. Seiring perkembangan zaman, saat ini tari Pendet
kerap kali menjadi hiburan dalam acara-acara promosi pariwisata atau
acara-acara penyambutan tamu.
Seiring
perkembangan teknologi yang sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertelevisian
dan sosial media, bidang tari sebagai hiburan masyarakat dapat dengan mudah
disaksikan di berbagai stasiun televisi. Saat ini seni tari juga kerap kali
menjadi pendukung pertunjukan lain dalam sebuah penampilan musik, yang dikenal
dengan penari latar. Akibat fenomena tersebut, banyak bermunculan sanggar
maupun perusahaan jasa tari atau yang dikenal dance company sebagai penyedia
jasa tari sebagai media hiburan.
Tari
bagi senimannya menjadi sebuah mata pencaharian, sedangkan tari bagi
penontonnya memiliki fungsi sebagai media hiburan. Untuk memenuhi tuntutan
pasar, fungsi tari sebagai hiburan maupun tontonan selalu mengedepankan
kualitas serta trend yang berlaku sesuai zamannya. Makna tari yang erat
kaitannya dengan fungsi saat ini dapat terlihat dalam desain gerak, musik,
busana dan tata rias. Gerak, musik, tata rias dan busana yang ditampilkan merupakan
hasil cipta kreatif dan tidak terpaku aturan-aturan baku dalam kaidah tari
tradisi. Tata rias dan tata busana yang digunakan merupakan karya kreatif yang
bertujuan memanjakan mata penonton (eye cathing) dengan warna dan bentuk yang
unik.
Fungsi
tari sebagai media pendidikan, memiliki pengertian bahwa seni tari merupakan
sarana bagi masyarakat untuk dapat belajar memperoleh pengetahuan serta
nilai-nilai melalui seni tari. Fungsi tari sebagai media pendidikan salah
satunya adalah menjadi materi dalam pembelajaran seni tari di sekolah,
contohnya tari-tari pendidikan untuk anak yang bertemakan lingkungan, seperti
tari Semut dan tari Kupu–kupu, dengan mempelajari tari Kupu-kupu peserta didik
dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik dan percaya diri. Selain itu, peserta
didik juga dapat mengetahui disiplin ilmu lain yaitu ilmu pengetahuan alam yang
menceritakan proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu melalui tari.
Daftar
Pustaka
H,
Hani Amalia, Ratna Apriani, 2021. Buku
Panduan Guru Seni Tari untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Lazim
N, 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Achievement
Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 35 Pekanbaru. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau: 6(2), 546-554.
Restu,
2021. “Seni Tari: Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, dan Jenis”, https://www.gramedia.com/literasi/seni-tari/#Pengertian_Seni_Tari. Diakses pada
17/1/2023, pukul 19.00 WIB.
Sufyadi,
Suyanti, dkk., 2021. Panduan Pembelajaran
dan Asesmen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.